Senin, 10 Desember 2012

Cara Mudah Membandingkan Produk Organik Asli dengan Produk ASPAL



Puji Tuhan, makin hari masyarakat Indonesia sudah mulai sadar akan pentingnya hidup sehat. Ini dilihat dari semakin banyak orang mencari produk-produk dengan label ORGANIK. Mereka tidak keberatan merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkannya. Gejala ini membuat permintaan produk organik menjadi melonjak. Di satu pihak banyaknya permintaan membuat bisnis hasil pertanian dalam negeri menggeliat lagi setelah lama para petani lesu karena putus asa harus bersaing dengan produk impor, tetapi karena pangsa yang menggiurkan inilah ada pelaku usaha yang sayangnya memanfaatkan ketidaktahuan konsumen akan produk-produk organik yang asli atau palsu. Konsumen hanya melihat dari tulisan pada kemasan bahwa produk tersebut sudah bersertifikat, padahal jaman sekarang sertifikat juga bisa “dibeli”. Memang tidak semua produsen nakal, banyak juga kok produsen yang benar-benar melewati tahap-tahap yang ditentukan untuk mendapatkan selembar sertifikat yang memang menghabiskan waktu berbulan-bulan dan uang yang tak sedikit juga.



Tapi bukan itu yang akan kami bagi kali ini, tetapi adalah CARA MUDAH MEMBANDINGKAN PRODUK ORGANIK ASLI DENGAN ORGANIK ASPAL, khususnya produk beras.

  1. Secara kasat mata beras organik akan terlihat kurang mengkilat dan putih dibanding beras non organik, hal ini pada pemrosesannya beras organik TIDAK menggunakan pemutih dan pelicin.
  2. Ketika dicium beras organik akan berbau padi segar, kalaupun dari varietas pandan wangi yang akan tercium adalah wangi pandan yang samar-samar saja bukan yang wangi pandan yang kuat karena beras non organik akan mengalami proses penambahan aroma pandan ketika akan dikemas.
  3. Daya tahan beras organik terbatas karena TIDAK menggunakan pengawet.
  4. Adanya kutu pada beras yang disimpan lebih dari sebulan. Ini karena beras organik tidak menggunakan pestisida jadi kutu dapat hidup di situ, lain halnya dengan beras non organik yang tidak disukai kutu karena mengandung pestisida. Serangga ( dalam hal ini kutu beras ) menjadi indikator alamiah bahwa produk tersebut aman dikonsumsi manusia. Jadi sebenarnya bila kita membeli beras organik kemudian dalam waktu 3-4 minggu mulai ada kutu berarti beras itu benar beras organik. Cara mengatasinya kami bahas pada topik lain.


dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Facebook Favorites

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews